Bulus Bukan Penyu Biasa, Ini Fakta Menarik di Baliknya!

thefrancescaharperproject.org – Bulus Bukan Penyu Biasa, Ini Fakta Menarik di Baliknya! Kalau kamu melihat seekor reptil air berbentuk lebar dengan tempurung lunak, jangan buru-buru bilang itu penyu. Bisa jadi, kamu sedang melihat bulus si kura-kura air tawar yang punya banyak keunikan di balik wujud kalemnya. Meski sekilas mirip penyu, bulus punya banyak perbedaan yang justru bikin dia lebih menarik untuk dibahas.

Selain bentuk tubuhnya yang unik, bulus juga punya perilaku dan kebiasaan hidup yang nggak kalah bikin heran. Dari sungai-sungai besar hingga rawa yang sunyi, makhluk ini tetap punya cara hidupnya sendiri. Jadi, sebelum salah mengira, yuk kenalan lebih dekat dengan si bulus yang ternyata bukan sembarang kura-kura air!

Tempurung Lunak, Tapi Tetap Tahan Banting

Hal pertama yang bikin bulus langsung mencuri perhatian tentu bentuk tempurungnya. Berbeda dari kura-kura pada umumnya yang punya cangkang keras, bulus justru tampil dengan tempurung lunak dan elastis. Walau tampak lebih “lembek”, bukan berarti dia mudah disakiti.

Bulus justru gesit di air karena tempurungnya yang ringan. Saat harus menyelam atau meluncur di sungai, bulus bisa bergerak dengan kecepatan mengagetkan. Tak heran jika banyak pemancing sering kesulitan menangkapnya. Jadi, jangan salah, lunak bukan berarti lemah!

Hidung Mancung, Fungsi yang Bukan Sembarangan

Kalau diamati lebih dekat, salah satu ciri yang paling mencolok dari bulus adalah bentuk hidungnya. Ia punya moncong panjang menyerupai snorkel kecil. Fungsinya? Bukan untuk gaya-gayaan, tapi buat bernapas saat tubuhnya tenggelam hampir seluruhnya.

Dengan hidung unik itu, bulus bisa tetap berada di bawah permukaan air sambil mengintip udara. Jadi, saat ada bahaya atau gangguan dari atas air, ia tetap bisa siaga tanpa harus naik ke permukaan sepenuhnya. Efisien dan penuh siasat.

Makan Apa Saja, Bulus Gak Pilih-Pilih

Bulus Bukan Penyu Biasa, Ini Fakta Menarik di Baliknya!

Kalau kamu pikir bulus hanya makan tumbuhan air, itu jelas keliru. Bulus dikenal sebagai hewan omnivora sejati. Artinya, dia bisa makan hampir apa saja yang tersedia di sekitar: dari dedaunan, ikan kecil, sampai bangkai hewan yang hanyut.

Baca Juga :  Buaya Putih Penguasa Air yang Jarang Tersentuh Kamera!

Hal ini membuat bulus jadi bagian penting dari ekosistem air tawar. Ia membantu membersihkan sisa-sisa organik dan menjaga keseimbangan lingkungan. Meski kadang terkesan rakus, sebenarnya perannya cukup vital di alam liar.

Hidup Lama dan Punya Karakter Bandel

Bulus bukan makhluk yang cepat mati. Sebaliknya, hewan ini bisa hidup puluhan tahun kalau lingkungannya mendukung. Bahkan, ada laporan bulus peliharaan yang bisa bertahan lebih dari 30 tahun. Karena itu, banyak orang menganggap bulus sebagai simbol panjang umur.

Selain itu, karakter bulus juga cukup keras kepala. Saat diangkat dari air, ia bisa menggeliat kuat dan mencoba menggigit sebagai bentuk pertahanan diri. Meski tampil kalem, jangan remehkan sifat aslinya yang cukup berani saat merasa terancam.

Populasi yang Mulai Terancam karena Ulah Manusia

Sayangnya, keberadaan bulus kini mulai terusik. Banyak spesies bulus lokal mengalami penurunan populasi drastis karena perburuan liar dan rusaknya habitat. Sungai-sungai yang dulu bersih kini tercemar, membuat bulus sulit berkembang biak secara alami.

Parahnya lagi, permintaan pasar akan bulus sebagai makanan eksotis dan bahan obat tradisional makin tinggi. Beberapa komunitas bahkan percaya daging bulus bisa meningkatkan vitalitas, walaupun belum ada bukti ilmiah yang kuat mendukung klaim itu.

Akibatnya, bulus makin langka di alam liar. Meski beberapa program konservasi sudah mulai dijalankan, kesadaran masyarakat luas masih perlu ditingkatkan. Kalau dibiarkan, bisa jadi generasi mendatang hanya mengenal bulus lewat gambar.

Kesimpulan

Bulus bukanlah kura-kura biasa. Dengan tempurung lunak, hidung mancung, dan kebiasaan makan yang beragam, ia menunjukkan bahwa setiap makhluk punya keunikan tersendiri. Sayangnya, hewan ini juga sedang menghadapi ancaman besar akibat ulah manusia.

Mengenal bulus bukan cuma soal tahu hewannya saja, tapi juga memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Kalau kita bisa menghargai keunikan makhluk seperti bulus, berarti kita sedang melangkah kecil untuk menjaga alam yang lebih besar.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications